Joint Seminar “Oil Palm Smallholders’ Inclusivity”

DSC_0295

Indonesia merupakan produsen dan eksportir sawit terbesar dunia. Bahkan sejak tahun 2015 sawit tercatat sebagai penghasil devisa yang terbesar bagi Indonesia (Statistik Indonesia, 2016). Perkebunan sawit di Indonesia berkembang sejak pembukaan perkebunan negara di Sumatera Utara. Sampai tahun 1984 perkembangan perkebunan sawit tersebut didominasi oleh perkebunan besar negara dan swasta. Namun sejak tahun 1979, Pemerintah Indonesia mulai mengembangkan perkebunan rakyat. Sejak itu perkebunan sawit rakyat terus berkembang dan mencapai sekitar 40% dari total perkebunan sawit di Indonesia. Dengan jumlah yang cukup signifikan tersebut, pekebun rakyat harus menjadi bagian inklusif dalam rantai pasok dunia. Kenyataannya, keterlibatan pekebun sawit tersebut masih sangat minim.

Berbagai kajian tentang inklusivitas petani sudah dilakukan. Diantaranya adalah kajian yang telah dilakukan oleh peneliti dari USU dan CIRAD. Seminar ini merupakan kegiatan bersama antara Consortium Studies on Smallholder Palm Oil (CSSPO), Fakultas Pertanian USU, Kantor Urusan Internasional USU, PUI TKP3IS USU, CIRAD, IFI dan Alliance Francoise untuk mendiseminasikan hasil penelitian inklusivitas yang telah dilakukan Dr Diana Chalil dari USU dan Dr Emmanuelle Chenys dari CIRAD. CSSPO merupakan konsorsium kajian pekebun sawit rakyat yang berasal dari Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Jambi (UNJA), Universitas Malikussaleh (UNIMAL), Universiti Putra Malaysia (UPM) dan Prince of Songkla University PSU). CIRAD merupakan lembaga penelitian pertanian di Perancis yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan daerah tropis dan Mediterania. CSSPO dan CIRAD telah bekerjasama sejak tahun 2016 dan tleah mengadakan konferensi bersama di Kuching Sarawak pada Juli 2018.

Seminar dihadiri 75 peserta dari peneliti USU, UNJA, UNIMAL, PPKS, PERHEPI, Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara, perusahaan sawit PTPN3, SMART, GAPKI, LSM Conservation International (CI) dan Pusat Pengkajian dan Perlindungan Anak (PKPA), serta organisasi petani APKASINDO dan SAMADE. Acara dibuka oleh Wakil Rektor 3 USU, Bapak Drs. Mahyuddin K. M. Nasution, M.I.T., Ph.D. dan dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Anne-Lise Mercier dari Alliance Francoise. Panel session dimulai dengan opening remark oleh Prof Alain dari CIRAD dan Dr. Bayu Krisnamurthi dari ISA Initiatives IPB. Selanjutnya Dr. Diana Chalil  dari CSSPO USU memaparkan hasil kajian mengenai inklusivitas petani sawit Indonesia dari aspek ownership, voice, risk dan reward, dengan pembahasan lanjutan mengenai voice petani sawit dalam RT RSPO oleh Dr. Emmanuelle Cheyns dari CIRAD. Diskusi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang diharapkan dapat mendapatkan solusi untuk meningkatkan inklusivitas petani dalam rantai nilai global. Rangkaian acara ditutup dengan pemberian cenderamata, foto dan makan siang bersama dengan seluruh peserta.

Bahan paparan narasumber dapat diunduh pada link berikut: Inclusive Palm Oil Global Supply

 

 

DSC_0295  DSC_0289  DSC_0298